Senin, 18 Februari 2013
Selasa, 08 Januari 2013
Kujang Jawa Barat
Kujang
Untuk kegunaan lain dari Kujang
Kujang adalah sebuah senjata unik dari daerah Jawa Barat. Kujang mulai dibuat sekitar abad ke-8 atau ke-9, terbuat dari besi, baja dan bahan pamor, panjangnya sekitar 20 sampai 25 cm dan beratnya sekitar 300 gram.
Kujang merupakan perkakas yang merefleksikan ketajaman dan daya kritis
dalam kehidupan juga melambangkan kekuatan dan keberanian untuk
melindungi hak dan kebenaran. Menjadi ciri khas, baik sebagai senjata,
alat pertanian, perlambang, hiasan, ataupun cindera mata.
Menurut Sanghyang siksakanda ng karesian pupuh XVII, kujang adalah senjata kaum petani dan memiliki akar pada budaya pertanian masyarakat Sunda
WISATA JAWA BARAT
KAWAH PUTIH
Kawah Putih jaraknya yang cukup jauh dari kota
Bandung,sekitar 2 - 3 jam, tempat ini berada di daerah Ciwidey.
Pemandangannya indah, udaranya
sejuk menjurus dingin. Di atas gunung yang berpasir warna putih, dan
ditengahnya terdapat danau berwarna hijau, adalah suatu pemandangan yang
cukup memanjakan mata. Tempat ini biasa diambil sebagai latar untuk
foto pre wedding.
Tempat wisata yang indah ini pertama kali ditemukan oleh Dr. Franz
Wilhelm Junghuhn seorang seorang ahli botani Belanda yang peranakan
Jerman. Sebelumnya tempat ini tidak pernah disinggahi bahkan oleh
penduduk setempat, karena pendedek mengangggap tempat ini angker. Baru
pada tahun 1983, pihak perhutani unit III Jawa Barat membuka kawasan ini
sebagai obyek wisata untuk masyarakat umum.Dikawasan ini, pengunjung dapat menikmati berbagai keindahan alam Danau Kawah Putih seperti air panas yang muncul dicelah bebatuan yang mengeluarkan bunyi letupan2 kecil dari gelembung gelembung air yang pecah, sesambil melihat pasir yang terhampar putih, tanaman tanaman langka seperti edelweis, cantiqi, vaccinium ,,sangat indah !. Pemandangan yang terhampar memanjakan mata dan rasa sehingga kenyamanan dalam fikiran dan jiwa akan mengalir deras memunculkan ekspresi kekaguman yang jika di ekspresikan secara verbal atau pun gerak sungguh tidak akan bisa termunculkan, karena kekaguman yang membuat nyaman itu hanya akan terasa oleh pikiran dan jiwa masing masing orang yang merasakannya.
Pengunjung juga dapat melihat perubahan warna air kawah tersebut, kadang hijau kebiru biruan, kadang juga kecokltan ketika matahari memancarkan sinar terangnya. Meski demikian, warna putih adalah warna dominan air kawah tersebut begitu juga dengan warna pasir dan bebatuannya
Akses dari Bandung ke Kawah Putih ini bila ditempuh dengan angkutan umum, dapat dengan angkutan umum(angkot) atau Bisa jurusan Bandung - Ciwidey yang di terminal bis Leuwi Panjang. Bagi yang memakai kendaraan pribadi, ya tinggal langsung saja jalan ke arah ciwidey.
Harga tiket akhir akhir ini jika libur atau hari besar sangat tinggi bisa mencapai rp. 100.000,- / orang. dari harga tiket resmi yang berkisar Rp. 20.000,- an saja. Negolah, sepertinya bisa turun joy !
Di kawasan wisata ini terdapat fasilitas fasilitas penunjang seperti mushola, toilet, area parkir yang memadai, sentra cindera mata, dan pastinya warung warung jajanan yang menjual jagung bakar dan reus, strawberi dan lainnya.
Bagi pengunjung yang ingin bermalam, tidak usah khawatir karena sepanjang jalan disekitar kawasan ciwidey trdapat Villa, Hotel, Wisma yang dapat dijadikan tempat bermalam yang nyaman dengan harga yang bersahabat. Bagi yang ingin menginap secara alami terdapat juga penyewaan tenda. Okey Joy! selamat menikmati indahnya alam Priangan,,,
Gedong Sate
GEDUNG SATE
Gedung Sate didirikan pada 27 Juli 1920, gedung ini awalnya memang
dibangun sebagai pusat pemerintahan pada saat itu dimana Pemerintahan
Belanda menetapkan Kota Bandung sebagai Ibukota negeri jajahannya di
Indonesia. Pemilihan Kota Bandung didasarkan pada pertimbangan iklim
yang cocok karena Kota Bandung begitu sejuknya ditambah pemandangan alam
yang indah. Konon, iklim Kota Bandung saat ini senyaman Prancis Selatan
di Musim panas.
Dengan penetapan pusat pemerintah itu, maka dibangunlah Gedung Sate atau Gouvernements Bedrijven sebutannya di masa itu dengan perencanaan yang dibuat secara matang oleh suatu tim yang diketuai Kolonel Purnawirawan V.L. Slors, beranggotakan antara lain Ir. J. Berger, arsitek muda kenamaan lulusan Fakultas Teknik Delft Nederland, Ir. Eh. De Roo dan In G. Hendriks serta pihak "Gemeete van Bandoeng"
Dengan penetapan pusat pemerintah itu, maka dibangunlah Gedung Sate atau Gouvernements Bedrijven sebutannya di masa itu dengan perencanaan yang dibuat secara matang oleh suatu tim yang diketuai Kolonel Purnawirawan V.L. Slors, beranggotakan antara lain Ir. J. Berger, arsitek muda kenamaan lulusan Fakultas Teknik Delft Nederland, Ir. Eh. De Roo dan In G. Hendriks serta pihak "Gemeete van Bandoeng"
Tim bertugas merencanakan dan membangun berbagai gedung perkantoran
yang merupakan pindahan dari keseluruhan departemen dan instansi lainnya
yang berjumlah 14 dari Batavia (Jakarta) ke Bandung, termasuk
pembangunan komplek perumahan untuk menampung sekitar 1500 pegawai
pemerintahan. Setelah berhasil disusun perancanaan pembangunan GB,
dilakukan peletakan batu pertama gedung "GB" pada tanggal 27 Juli 1920
oleh Johana Catherina Coops, putri sulung Walikota Bandung B. Coops dan
Petronella Roelofsen, mewakili Gubernur Jenderal di Batavia.
Pembangunan Gedung Sate melibatkan sekitar 2000 pekerja, 150 orang
diantaranya pemahat atau ahli bongpay pengukir batu nisan dan pengukir
kayu berkebangsaan Cina yang berasal dari Konghu atau Kanton. Selebihnya
adalah tukang batu, kuli aduk, dan peladen yang merupakan pekerja
bangunan yang berpengalaman menggarap Gedong sirap (Kampus ITB) dan
Gedong papak (Balai Kota). Mereka adalah pendudukan dari kampung
Sekeloa, Coblong, Dago, Gandok, dan Cibarengkok.
Selama kurun waktu empat tahun lamanya, di awal tahun 1924 berhasil diselesaikan Kantor Pusat PTT kemudian dilanjutkan dengan pembangunan induk bangunan utama GB yang tuntas dikerjakan pada September 1924 termasuk bangunan perpustakaan.
Gedung sate saat ini jika weekend ( terutama) dan Lapangan Gasibu
di banjiri orang2 yg berolah raga atau sekedar mencari makanan dan
barang barang khas bandung yang banyak di jajakan oleh para pedagang
kaki lima .
Selama kurun waktu empat tahun lamanya, di awal tahun 1924 berhasil diselesaikan Kantor Pusat PTT kemudian dilanjutkan dengan pembangunan induk bangunan utama GB yang tuntas dikerjakan pada September 1924 termasuk bangunan perpustakaan.
Mulai dari Cilok, Batagor, Nasi Liwet Baso Tahu, Timbel dan lainnya dan tidak ketinggalan Aneka Minuman yang menggugah selera ,,,Dan jangan lupa barang barang seperti Baju, Celana, Kursi, Lukisan, Pigura, berbagai macam Asesoris seperti Tas yang berkualitas distro papan atas juga tersedia,,,,hmmm Bandung,,,Maybe God had smile when created this our Beautiful City.
Kata Serapan dari Bahasa Belanda : Nama Makanan
Banyak kata/bahasa Indonesia yang merupakan serapan dari
kata/bahasa Belanda. Tapi saya kan cerita beberapa saja yang banyak
bersangkutan dengan makanan, mungkin Joyme yang nanti mau menambahkan ok
!
Mas/kang/bang beli sirup stroberi( biasanya orang indonesia bingung antara stroberi dan arbei ), jangan lupa beli es nya ya ! tanpa sadar kita mengucapkan kata serapan dari belanda, dalam bahasa Belanda es = ijs, sirup = stroop . Ada juga yang lain seperti alpukat(avocaat), sirsak(zuurzak),sardencis( sardientjes) yang merupakan kata kata yang biasa dipakai sehari hari, Mamat ! cepat ke pasar(passeur)
ada belanjaan ibu yang kurang, satu bungkus margarine(margarine), dan 2 butir kol(kool) buat bikin sop(soup) ! Eits tunggu mat, JANGAN LUPA kalo keluar pake SANDAL(sandalen) jangan bikin malu ibu.
Well, mungkin karena Bangsa Indonesia sudah sangat lama berinteraksi dengan orang Belanda ( saya mengatakan berinteraksi bukan dijajah ) maka kata kata, bahasa, makanan, budaya dan lain lainnya banyak yang bercampur. Tetapi, bahasa dan kebiasaan yang merupakan jendela kebudayaan suatu bangsa banyak terasa pengaruh nya seperti kebudayaan minum teh (thee) yang sakral bagi orang jepang dan china, lalu banyak diikuti oleh orang eropa, padahal orang Indonesia sudah melakukan konsumsi teh sejak berabad abad yang lalu dan telah menjadi minuman biasa saja.
Di Bandung, yang sejak dulu merupakan daerah yang bisa dikatakan terbuka terhadap budaya asing banyak terlihat percampuran kultur nya, mulai dari bangunan bangunannya, makanan, dan lain lainnya. Ada perkedel Bondon yang alamatnya ada di tulisan saya sebelumnya( perkedel = frikadel ) yang merupakan makanan yang mudah diterima dan umum di sajikan, sering disajikan pada masakan soto bandung. Belum lagi bistik/bestik(biefstuk) yaitu masakan daging berkuah kecap agak manis yang disajikan bersama irisan kentang, wortel(wortel),buncis(boontjes) plus dengan saus tomat(tomaat) sebagai penambah cita rasa.
Masih banyak lagi kuliner Bandung yang terpengaruh kultur Belanda, seperti kueSus(Soes),panekuk(pannenkoek,pancake=english ), sosibrod(saucijzenbrood), pastel(pastei) yang merupakan makanan yang biasa dijumpai di Bandung.Orang Belanda yang bercita rasa cheese/milk dalam pemilihan makanan, terlihat juga dalam selera kudapan dan masakan beberapa orang bandung(terutama di perkotaan). Kue kue seperi kue keju (kastangel) yang merupakan kue kering wajib pada hari raya lebaran, lidah kucing(kattentong,kat=kucing dan tong=lidah ) yang juga kue kue "resmi" hari raya yang hampir disetiap ruang tamu pada hari lebaran di sajikan berjejeran dalam topples(stoffles) bersama kaastangel dan kue nastar, nastar adalah sama sama kue "kumpeni" lokal yaitu kue kering berisi selai(gelei) nanas(ananas).
Mas/kang/bang beli sirup stroberi( biasanya orang indonesia bingung antara stroberi dan arbei ), jangan lupa beli es nya ya ! tanpa sadar kita mengucapkan kata serapan dari belanda, dalam bahasa Belanda es = ijs, sirup = stroop . Ada juga yang lain seperti alpukat(avocaat), sirsak(zuurzak),sardencis( sardientjes) yang merupakan kata kata yang biasa dipakai sehari hari, Mamat ! cepat ke pasar(passeur)
ada belanjaan ibu yang kurang, satu bungkus margarine(margarine), dan 2 butir kol(kool) buat bikin sop(soup) ! Eits tunggu mat, JANGAN LUPA kalo keluar pake SANDAL(sandalen) jangan bikin malu ibu.
Well, mungkin karena Bangsa Indonesia sudah sangat lama berinteraksi dengan orang Belanda ( saya mengatakan berinteraksi bukan dijajah ) maka kata kata, bahasa, makanan, budaya dan lain lainnya banyak yang bercampur. Tetapi, bahasa dan kebiasaan yang merupakan jendela kebudayaan suatu bangsa banyak terasa pengaruh nya seperti kebudayaan minum teh (thee) yang sakral bagi orang jepang dan china, lalu banyak diikuti oleh orang eropa, padahal orang Indonesia sudah melakukan konsumsi teh sejak berabad abad yang lalu dan telah menjadi minuman biasa saja.
Di Bandung, yang sejak dulu merupakan daerah yang bisa dikatakan terbuka terhadap budaya asing banyak terlihat percampuran kultur nya, mulai dari bangunan bangunannya, makanan, dan lain lainnya. Ada perkedel Bondon yang alamatnya ada di tulisan saya sebelumnya( perkedel = frikadel ) yang merupakan makanan yang mudah diterima dan umum di sajikan, sering disajikan pada masakan soto bandung. Belum lagi bistik/bestik(biefstuk) yaitu masakan daging berkuah kecap agak manis yang disajikan bersama irisan kentang, wortel(wortel),buncis(boontjes) plus dengan saus tomat(tomaat) sebagai penambah cita rasa.
Masih banyak lagi kuliner Bandung yang terpengaruh kultur Belanda, seperti kueSus(Soes),panekuk(pannenkoek,pancake=english ), sosibrod(saucijzenbrood), pastel(pastei) yang merupakan makanan yang biasa dijumpai di Bandung.Orang Belanda yang bercita rasa cheese/milk dalam pemilihan makanan, terlihat juga dalam selera kudapan dan masakan beberapa orang bandung(terutama di perkotaan). Kue kue seperi kue keju (kastangel) yang merupakan kue kering wajib pada hari raya lebaran, lidah kucing(kattentong,kat=kucing dan tong=lidah ) yang juga kue kue "resmi" hari raya yang hampir disetiap ruang tamu pada hari lebaran di sajikan berjejeran dalam topples(stoffles) bersama kaastangel dan kue nastar, nastar adalah sama sama kue "kumpeni" lokal yaitu kue kering berisi selai(gelei) nanas(ananas).
Ada juga kata kata lainnya seperti, sosis(soucijs), puding(pudding), koki(kokkin), kopi(koffie), permen(pepermunt), biskuit(biscuit), kue Tar(Taart).Ada juga yang terserap kedalam bahasa daerah, Dawegan(Sunda) = Kelapa Muda, tetapi terserap karena salah tanggap bahasa. begini ceritanya, ada seorang Belanda yang memerintahkan kepada seseorang anak muda : " jongere, down again that coconut ", terdengar sayup sayup dari jauh oleh orang pribumi Sunda yang terdengar hanya 'down again' yang tersamarkan.. "ooo eta teh ngaranna dawegan ceuk walanda mah nya "(ooo itu namanya dawegan kata orang belanda sih ). Jadi kata kata dawegan sampai sekarang dipakai,, ( kebenaran cerita ini diragukan banget hehehe )
FOTO BANDUNG TEMPO DULU
Alun alun bareto/baheula
Hotel Homan
Hotel Preanger
Jl Asia Afrika tea
jl.Bancey
Jl.Braga
Jl.Riau
Jl.Siliwangi
Viaduct/Piade cek barudak ayeunamah
Sejarah Sumur Bandung
Sumur itu berada di salah satu lokasi tepat dibelakang tempat parkir
gedung PLN Distribusi JawaBarat. Keberadaanya sangat terawat bahkan
airnya sering diambil oleh masyarakat yang datang berkunjung ke sumur
tersebut. Sumur tersbut diberi penutup mirip mahkota kaca dan dipagari
oleh tali dari kain sehingga terkesan sangat dilindungi dan di hormati.
Ada sejarah yang beredar dan dipercayai oleh mayarakat umum tentang
legenda sumur ini, konon ketika Raden Adipati Wiranatakusumah II
menancapkan tongkatnya dan keluarlah air dari lubang tancapan tersebut.
Karena air yang keluar cukup deras maka di galilah dan dibuatlah menjadi
sebuah sumur. Bandung yang kala itu merupakan hutan belantara merupakan
daerah yang menjadi alternatif pilihan oleh Raden Wiranatakusumah II
untuk dijadikan ibukota karisidenan Priangan, yang kala itu ibu kota
berkedudukan di Karapyak( sekarang dayeuh kolot ) yang sering dilanda
banjir luapan sungai citarum( hingga sekarang ).
Dengan pertimbangan tersebut dan juga atas dasar keinginan Gubernur
Jendral Daendels(Belanda) yang menginginkan adanya kota peristirahatan
bagi para petinggi pemerintahan maka di pindahkanlah ibukota priangan
itu dari Karapyak ke sebuah tempat dekat dengan sumber mata air itu
keluar(sumur bandung), ditandai dengan membangun sebuah pendopo di
sebelah Selatan Alun Alun sekarang. Maka dari situlah dihitung
berdirinya Kota Bandung.Sang Hyang Tikoro
Berbicara tentang sejarah geologi Bandung, nampaknya belum lengkap jika
tidak berbicara tentang Sanghyang Tikoro. Gua bawah tanah yang dialiri
oleh Sungai Citarum tersebut sangatlah memukau mata dan memancing
fikiran untuk selalu bersukur terhadap ciptaan NYA.
Makna Sanghyang Tikoro dalam bahasa Indonesia adalah dewa tenggorokan. Sanghyang berarti dewa sedangkan tikoro berarti tenggorokan. Sekitar 20-30 juta tahun yang lalu daerah tersebut adalah terumbu karang indah dengan kedalaman sekitar 10-20 meter. Terbentuknya gua bawah tanah tersebut membuktikan bagaimana hebatnya proses erosi yang dilakukan aliran Citarum hingga mampu melubangi batuan kapur yang keras.
Agaknya dari peribahasa Sunda cikaracak ninggang batu lila-lila jadi legog terinspirasi dari peristiwa erosi tersebut. Banyak orang percaya bahwa gua ini adalah tempat bobolnya Danau Bandung Purba. Padahal dalam buku Geowisata Sejarah Bumi Bandung yang ditulis T.Bachtiar bersama rekan-rekan dari Riset Cekungan Bandung, menyatakan bahwa bobolnya danau tersebut bukan di sini melainkan di daerah Pasir Kiara dan Pasir Larang.
Makna Sanghyang Tikoro dalam bahasa Indonesia adalah dewa tenggorokan. Sanghyang berarti dewa sedangkan tikoro berarti tenggorokan. Sekitar 20-30 juta tahun yang lalu daerah tersebut adalah terumbu karang indah dengan kedalaman sekitar 10-20 meter. Terbentuknya gua bawah tanah tersebut membuktikan bagaimana hebatnya proses erosi yang dilakukan aliran Citarum hingga mampu melubangi batuan kapur yang keras.
Agaknya dari peribahasa Sunda cikaracak ninggang batu lila-lila jadi legog terinspirasi dari peristiwa erosi tersebut. Banyak orang percaya bahwa gua ini adalah tempat bobolnya Danau Bandung Purba. Padahal dalam buku Geowisata Sejarah Bumi Bandung yang ditulis T.Bachtiar bersama rekan-rekan dari Riset Cekungan Bandung, menyatakan bahwa bobolnya danau tersebut bukan di sini melainkan di daerah Pasir Kiara dan Pasir Larang.
Sang Hyang Tikoro
Ada mitos yang menyebutkan bahwa bilamana seutas rambut atau sepotong
lidi terbawa hanyut ke dalam Sanghyang Tikoro, maka akan terdengar
jeritan yang menyayat hati dan Bandung akan kembali tergenang menjadi
danau. Secara keilmuan hal itu tidak mungkin terjadi.
Tetapi secara filosofis mitos tersebut mengajarkan anak-anak Sunda untuk mencintai alamnya dengan tidak membuang apapun ke dalam sungai. Aliran sungai yang mengaliri gua tersebut dibendung terlebih dahulu oleh Sangkuriang modern di PLTA Saguling untuk menghasilkan listrik 700 MW untuk pasokan Jawa dan Bali.
Tetapi secara filosofis mitos tersebut mengajarkan anak-anak Sunda untuk mencintai alamnya dengan tidak membuang apapun ke dalam sungai. Aliran sungai yang mengaliri gua tersebut dibendung terlebih dahulu oleh Sangkuriang modern di PLTA Saguling untuk menghasilkan listrik 700 MW untuk pasokan Jawa dan Bali.
Danau Bandung Purba
Sayangnya air Citarum yang mengalirinya sudah terkontaminasi oleh limbah
pabrik sehingga tercium bau yang menyengat. Sebuah keadaan ironis di
mana aset berharga tanah Pasundan harus berhadapan dengan kerasnya arus
modernisasi industri. Oleh karena itu, dibutuhkan kesadaran
manusia-manusia Sunda untuk melestarikan kekayaannya. Jangan sampai
keeksotisan Sanghyang Tikoro pudar karena tergerus materi dan
pragmatisme semata.
SITU AKSAN
Situ adalah bahasa Sunda dalam Bahasa Indonesia adalah Danau. Situ Aksan
adalah peninggalan Danau Purba Bandung yang sering juga disebut sebagai
situ hyang sebenarnya masih banyak Situ selain situ Aksan yang
ditemukan di daerah Kota Bandung, tetapi akibat perubahan alam secara
alamiah dan atau ketidak pedulian, kekurangtahuan serta kecerobohan
pemerintah kota, sisa situ hyang lenyap ditelan pembangunan dan
perluasan wilayah Kota Bandung. Sekarang tempat-tempat tersebut hampir
semua hanya tinggal nama tanpa keberadaan airnya.
Banyak tempat baik di Kota Bandung maupun di daerah cekungan Bandung yang mengindikasikan asalnya merupakan tempat yang berair, sebagaimana yang dipaparkan oleh T.Bachtiar (“Mengenal Asal-muasal Nama Tempat di Cekungan Bandung”, Pikiran Rakyat, Agustus 2005) yaitu antara lain nama tempat yang menggunakan kata Situ, leuwi, Ranca, Legok, Empang, Bantar, Rawa, Dano, Muara, Parakan, Beber, Lengkong, Parung, Talaga, Teluk, Tanggeung, dan Bugel.
Salah satu sisa dan bukti sejarah keberadaan Situ Hyang yang paling monumental di Kota bandung adalah Situ Aksan (lahan situ milik Aksan) yang sampa pada awal 1970-an masih berfungsi sebagai salah satu lokasi rekreasi masyarakat Bandung.
Situ Aksan dengan pulau kecil ditengah-tengahnya yang dapat dicapai meggunaka perahu cukup terkenal pada tahun 1950-1960 sebagai tempat rekreasi. Tahun 1970-an luas Situ Aksan semakin mengecil akibat ditimbun oleh pembngunan hunian. Pada tahun 1980-1n Situ Aksan sudah merupakan kolam pemancingan dan kolam tempat itik dan angsa berenang, dan pda tahun 1990-an sudah tidak tersisa lagi, yang tinggal anya kubangan kecil saluran pembuangan air saja. Pemerintah Hindia Belanda menyebut situ aksan dengan nama Westerpark dan nama jalan ke Situ Aksan diberi nama Westerparkweg (sekarang Jl. Suryani).
Situ yang masih ada di Kota Bandung adalah Situ Emuh di Selatan Kolam Renang Karang Setra dan Situ Neglasari di Ciumbuleuit dengan luas situ yang sudah jauh mengecil.
Situ yang sekarang sudah tidak ada lagi adalah itu Bunjali di Selatan Kolam Renang Cihampelas. Nama Situ Bunjali berasal dari nama tumbuhan Jali yang dalam bahasa Sunda disebut Hanjeli, kaena disekeliling situ banyak ditumbuhi oleh tanaman tersebut. Di Lokasi Situ Bunjali sekarang sudah berdiri komplek perumahan.
Sumber:
BANDUNG Kilas Peristiwa di Mata Filatelis Sebuah Wisata Sejarah
Sudarsono Katam Kartodiwirio, Kiblat Buku Utama, 2006
Banyak tempat baik di Kota Bandung maupun di daerah cekungan Bandung yang mengindikasikan asalnya merupakan tempat yang berair, sebagaimana yang dipaparkan oleh T.Bachtiar (“Mengenal Asal-muasal Nama Tempat di Cekungan Bandung”, Pikiran Rakyat, Agustus 2005) yaitu antara lain nama tempat yang menggunakan kata Situ, leuwi, Ranca, Legok, Empang, Bantar, Rawa, Dano, Muara, Parakan, Beber, Lengkong, Parung, Talaga, Teluk, Tanggeung, dan Bugel.
Salah satu sisa dan bukti sejarah keberadaan Situ Hyang yang paling monumental di Kota bandung adalah Situ Aksan (lahan situ milik Aksan) yang sampa pada awal 1970-an masih berfungsi sebagai salah satu lokasi rekreasi masyarakat Bandung.
Situ Aksan dengan pulau kecil ditengah-tengahnya yang dapat dicapai meggunaka perahu cukup terkenal pada tahun 1950-1960 sebagai tempat rekreasi. Tahun 1970-an luas Situ Aksan semakin mengecil akibat ditimbun oleh pembngunan hunian. Pada tahun 1980-1n Situ Aksan sudah merupakan kolam pemancingan dan kolam tempat itik dan angsa berenang, dan pda tahun 1990-an sudah tidak tersisa lagi, yang tinggal anya kubangan kecil saluran pembuangan air saja. Pemerintah Hindia Belanda menyebut situ aksan dengan nama Westerpark dan nama jalan ke Situ Aksan diberi nama Westerparkweg (sekarang Jl. Suryani).
Situ yang masih ada di Kota Bandung adalah Situ Emuh di Selatan Kolam Renang Karang Setra dan Situ Neglasari di Ciumbuleuit dengan luas situ yang sudah jauh mengecil.
Situ yang sekarang sudah tidak ada lagi adalah itu Bunjali di Selatan Kolam Renang Cihampelas. Nama Situ Bunjali berasal dari nama tumbuhan Jali yang dalam bahasa Sunda disebut Hanjeli, kaena disekeliling situ banyak ditumbuhi oleh tanaman tersebut. Di Lokasi Situ Bunjali sekarang sudah berdiri komplek perumahan.
Sumber:
BANDUNG Kilas Peristiwa di Mata Filatelis Sebuah Wisata Sejarah
Sudarsono Katam Kartodiwirio, Kiblat Buku Utama, 2006
Panon Hideung
Lagu Panon Hideung (Mata Hitam) ciptaan Ismail Marzuki yang merupakan
lagu rakyat Sunda dan sudah tidak asing lagi di telinga orang Sunda.
Namun lagu tersebut bukan asli milik Indonesia, karena lagu asli nya
berjudul Ochi Chernye (Dark Eyes) yang merupakan lagu rakyat Ukrania.
Lalu bagaimana lagu ini masuk ke Indonesia dan bahkan di-adaptasi menjadi lagu Sunda? Akhirnya jawaban itu didapatkan dengan keterangan yang meyebutkan,
"Tidak kurang uniknya adalah sejarah lagu yang dikenal Hallo-hallo Bandung ciptaan Ismail Marzuki. Karena mendapat tugas memimpin Studio Orkes NIROM II Bandung di Tegallega bersama Jan Snijders dengan sederetan penyanyi Miss Lee, Miss Netty, Miss Annie Landauw, Miss Nining dan juga Miss Eulis, komponis Betawi itu jatuh cinta pada yang disebut terakhir, yang dinikahinya sekitar tahun 1940 dan diberi nama Eulis Zouraida, mojang Priangan berdarah Sunda-Arab. Selagi pacaran diciptakan lagu Als de Orchiedeen Bloeien dan Panon Hideung, sebuah lagu Rusia dengan syair Sunda. Memang Eulis Bandung itu bermata hitam (Black Eyes), hidung mancung, kulit kuning seperti liriknya dalam bahasa Sunda".
Jadi menurut keterangan tersebut lagu Panon Hideung diambil dari sebuah lagu Rusia dan diubah dengan syair Sunda.
Ismail Marzuki 1914 - 1958
Lirik lagu tersebut ditulis oleh seorang penyair dan penulis Ukraina bernama Yevhen Hrebinka. Dipublikasi pertama kali di Gazeta Literaturnaya pada tanggal 17 Januari 1843. Meskipun sering ditandai sebagai lagu Gypsy Rusia, Lirik dan musik tersebut ditulis oleh seorang penyair Ukraina, Yevhen Hrebinka dan seorang komposer Jerman, Hermann Florian, dan menjadi lagu tentara Rusia (Russian Red Army Choir ). Feodor Chaliapin mempopulerkan lagu tersebut di luar negeri dalam versi yang telah diubah oleh dirinya sendiri dan banyak dinyanyikan oleh seniman Eropa maupun Amerika.
Lagu ini pernah dinyanyikan pula oleh The Tielman Brothers pada live Dutch TV pada tanggal 23 Januari 1960 dengan rock klasik sepanjang masa indo-instro instrumental Black Eyes (Ochi Chorneye / Dark eyes / Les yeux noirs / Panon Hideung). Yang dimainkan lead guitar dan vokalis Andy Tielman
Lalu bagaimana lagu ini masuk ke Indonesia dan bahkan di-adaptasi menjadi lagu Sunda? Akhirnya jawaban itu didapatkan dengan keterangan yang meyebutkan,
"Tidak kurang uniknya adalah sejarah lagu yang dikenal Hallo-hallo Bandung ciptaan Ismail Marzuki. Karena mendapat tugas memimpin Studio Orkes NIROM II Bandung di Tegallega bersama Jan Snijders dengan sederetan penyanyi Miss Lee, Miss Netty, Miss Annie Landauw, Miss Nining dan juga Miss Eulis, komponis Betawi itu jatuh cinta pada yang disebut terakhir, yang dinikahinya sekitar tahun 1940 dan diberi nama Eulis Zouraida, mojang Priangan berdarah Sunda-Arab. Selagi pacaran diciptakan lagu Als de Orchiedeen Bloeien dan Panon Hideung, sebuah lagu Rusia dengan syair Sunda. Memang Eulis Bandung itu bermata hitam (Black Eyes), hidung mancung, kulit kuning seperti liriknya dalam bahasa Sunda".
Jadi menurut keterangan tersebut lagu Panon Hideung diambil dari sebuah lagu Rusia dan diubah dengan syair Sunda.
Ismail Marzuki 1914 - 1958
Lirik lagu tersebut ditulis oleh seorang penyair dan penulis Ukraina bernama Yevhen Hrebinka. Dipublikasi pertama kali di Gazeta Literaturnaya pada tanggal 17 Januari 1843. Meskipun sering ditandai sebagai lagu Gypsy Rusia, Lirik dan musik tersebut ditulis oleh seorang penyair Ukraina, Yevhen Hrebinka dan seorang komposer Jerman, Hermann Florian, dan menjadi lagu tentara Rusia (Russian Red Army Choir ). Feodor Chaliapin mempopulerkan lagu tersebut di luar negeri dalam versi yang telah diubah oleh dirinya sendiri dan banyak dinyanyikan oleh seniman Eropa maupun Amerika.
Lagu ini pernah dinyanyikan pula oleh The Tielman Brothers pada live Dutch TV pada tanggal 23 Januari 1960 dengan rock klasik sepanjang masa indo-instro instrumental Black Eyes (Ochi Chorneye / Dark eyes / Les yeux noirs / Panon Hideung). Yang dimainkan lead guitar dan vokalis Andy Tielman
Warung Makanan KHAS BANDUNG/SUNDA
Bagusnya sih klo 'Joyee' nambahin referensi lainnya ya tentang tempat makan masakan sunda yg belum ada di sini ok !
13. Mie Kocok Mang Dadeng, Jl KH Ahmad Dahlan/Jl Banteng No 67, kaki sapi nya empuk, sum sum sapinya beuuuhh yummie,, maxgood!
14. Bakso Ja'i, salah satu legend baso di bandung, letaknya di dekat Rel Kereta Api Kosambi tidak jauh dari pertokoan segitiga emas.
15. Es Duren Sakinah, Jl Tubagus Ismail No 5 ( ga jauh ko setelah belok dari arah simpang dago), menu Es Duren yang ditawarkan sangat beragam seperti Es Duren Original, Es Duren Campur es krim vanilla dan cokklat , Es Duren sirup cocopandan dan melon, Es Duren Cocopandan santan , Es Duren Melon Santan , Es Duren Gula Merah
gambar menu makanan sunda (timbel)
1. Warung IBU IMAS, Jl Balong Gede dekat ITC kebon Kelapa ( ada 4
tempat di sekitar situ ), saya si paling suka kikil goreng nya!
Maknyunnss hehehe,,, sambel nya jelas pedessssss, pencok leunca ( maaf
sy ga tau bahasa indonesia nya leunca itu apa yaa??? *shy )
Harga per porsi berkisar 10rb - 20 rban saja ! tp ingat! siap siap ingus meleleh !!! wakakakak
2. Perkedel/Bergedel BONDON/HOSTES, Stasiun/Terminal Angkot jl kebonjati (dekat pasar baru ), makanan utama yg di jual jelas perkedel meskipun ada masakan yg lainnya tp perkedel ini merupakan primadonanya! ;) buka sekitar jam 23.00 sampe pukul 1 dini hari. Harga 1000 perak saja! sambalnya enaak looochh,, lekker eaten but not sonder btalen (sonder btalen = ga bayar/ gratisaan * bahasa belanda ) hehehe
3. Warung Nasi Rai/Raka, Jl. Kalipah Apo ujung pertigaan jalan otista ( sebelum ujung sebelah kanan jalan), menu nya sama aja kalo warung sunda si cuma agak beda beda di detail rasa dan ada satu dua menu yang berbeda, ingat juga! ingus bisa meleleh kalo makan sambel ini plus bulir2 air di hidung dan dahi bakal timbul dan bercucuran ,,wakakakakakakaka tp makgooooodddsss
Harga per porsi berkisar 10rb - 20 rban saja ! tp ingat! siap siap ingus meleleh !!! wakakakak
2. Perkedel/Bergedel BONDON/HOSTES, Stasiun/Terminal Angkot jl kebonjati (dekat pasar baru ), makanan utama yg di jual jelas perkedel meskipun ada masakan yg lainnya tp perkedel ini merupakan primadonanya! ;) buka sekitar jam 23.00 sampe pukul 1 dini hari. Harga 1000 perak saja! sambalnya enaak looochh,, lekker eaten but not sonder btalen (sonder btalen = ga bayar/ gratisaan * bahasa belanda ) hehehe
3. Warung Nasi Rai/Raka, Jl. Kalipah Apo ujung pertigaan jalan otista ( sebelum ujung sebelah kanan jalan), menu nya sama aja kalo warung sunda si cuma agak beda beda di detail rasa dan ada satu dua menu yang berbeda, ingat juga! ingus bisa meleleh kalo makan sambel ini plus bulir2 air di hidung dan dahi bakal timbul dan bercucuran ,,wakakakakakakaka tp makgooooodddsss
Peuncok Leunca
4. Ceu' Mar, Jl Cikapundung dekat jembatan sungai n pertokoan onderdil
dan elektronik (pasar cikapundung kalau mau kesana bisa lewat jl asia
afrika/alun alun masuk lewat jalan sebelah gedung pos atau pun lewat
jalan abc. Buka nya sore jam 5an udah buka (kalau dulu sih malam jam 9an
baru buka ), menunya masakan khas rumahan/warung di bandung, ada
gule,babat goreng, dll.
5. Warung IBU IMAS OTTEN, Jl Otten, daerah jalan rajiman arah cipaganti, patokan tukang jualan anjing n kucing terus saja ambil ke arah jl pasteur. Menunya masakan rumahan orang sunda,,enak apalagi sambel "hejo" nya nyaman dimulut nyosss,,,disini sambel nya ga akan bikin meler ;)
6. Sate & Gule Kambing M. Harris, letak nya di simpang lima jalan asia afrika - gatot subroto-A. Yani-Sunda. Sate nya disajikan "Hot Plate" jadi lebi mantap ketika disantap. Gulenya juga cukup menggairahkan lidah dengan tempat makan yang dipinggir jalan utama Bandung menambah suasana bersantap lebih asik.
5. Warung IBU IMAS OTTEN, Jl Otten, daerah jalan rajiman arah cipaganti, patokan tukang jualan anjing n kucing terus saja ambil ke arah jl pasteur. Menunya masakan rumahan orang sunda,,enak apalagi sambel "hejo" nya nyaman dimulut nyosss,,,disini sambel nya ga akan bikin meler ;)
6. Sate & Gule Kambing M. Harris, letak nya di simpang lima jalan asia afrika - gatot subroto-A. Yani-Sunda. Sate nya disajikan "Hot Plate" jadi lebi mantap ketika disantap. Gulenya juga cukup menggairahkan lidah dengan tempat makan yang dipinggir jalan utama Bandung menambah suasana bersantap lebih asik.
Sate
7. Nasi Timbel Ciliwung, Jl Ciliwung depan dekat Bank NISP. timbel khas
sunda : ayam goreng,ati ampela, gepuk, ikan asin, tahu goreng lalapan.
8. Es Oyen, banyak tersebar di bandung tapi markasnya di jalan sukajadi bawah pas dekat belokan mau ke arah RS Hasan Sadikin, kalau dari arah pasir kaliki posisinya ada di sebelah kanan. Menu nya mie baso, baso tahu, macam macam jus, yang juaranya jelas Es Campur,, maxgood...
9. Kupat Tahu & Lontong Kari Cicendo, Jl Cicendo (seberang Rumah Sakit Mata Cicendo, walaupun tempat nya biasa biasa aja tapi rasanya cukup juara !
8. Es Oyen, banyak tersebar di bandung tapi markasnya di jalan sukajadi bawah pas dekat belokan mau ke arah RS Hasan Sadikin, kalau dari arah pasir kaliki posisinya ada di sebelah kanan. Menu nya mie baso, baso tahu, macam macam jus, yang juaranya jelas Es Campur,, maxgood...
9. Kupat Tahu & Lontong Kari Cicendo, Jl Cicendo (seberang Rumah Sakit Mata Cicendo, walaupun tempat nya biasa biasa aja tapi rasanya cukup juara !
Es Campur
10. Lotek Kalipah Apo, Jl Kalipah Apo, dari alun alun/ Asia Afrika belok
kanan menuju jalan Otista(oto iskandardinata) bawa kanan , belokan
ketiga kanan, nah itu Jl kalipah apo terus saja setelah pertokoan alat2
rumah tangga lewat saja sedikit di sebelah kanan ada terlihat plang
tulisan Lotek Kalipah Apo.
11. Martabak Andir,,enaknyaa pecah bangett hehe,,Jl Jend. Sudirman 413, dari arah alun alun terus hingga sampai pasar andir, di sebelah kiri tempatnya.
12. Roti Bakar Gang KOte, tempatnya di gang dan pake roda pula tapi roti bakar ini cukup enak, letak nya di jalan Jend. Sudirman depan gang Tamim( tempat penjualan kain kain).
11. Martabak Andir,,enaknyaa pecah bangett hehe,,Jl Jend. Sudirman 413, dari arah alun alun terus hingga sampai pasar andir, di sebelah kiri tempatnya.
12. Roti Bakar Gang KOte, tempatnya di gang dan pake roda pula tapi roti bakar ini cukup enak, letak nya di jalan Jend. Sudirman depan gang Tamim( tempat penjualan kain kain).
Kupat Tahu
13. Mie Kocok Mang Dadeng, Jl KH Ahmad Dahlan/Jl Banteng No 67, kaki sapi nya empuk, sum sum sapinya beuuuhh yummie,, maxgood!
14. Bakso Ja'i, salah satu legend baso di bandung, letaknya di dekat Rel Kereta Api Kosambi tidak jauh dari pertokoan segitiga emas.
15. Es Duren Sakinah, Jl Tubagus Ismail No 5 ( ga jauh ko setelah belok dari arah simpang dago), menu Es Duren yang ditawarkan sangat beragam seperti Es Duren Original, Es Duren Campur es krim vanilla dan cokklat , Es Duren sirup cocopandan dan melon, Es Duren Cocopandan santan , Es Duren Melon Santan , Es Duren Gula Merah
Martabak Manis
TRIO SAMBAL KHAS BANDUNG/SUNDA
Makan makanan utama sunda pasti ada sambal, ibarat bumbu penyedap sambal
menjadi alat penggugah selera si penyantapnya. Sambal berbeda cita
rasa antara daerah yang satu dengan daerah yang lain ataupun dari selera
si pembuatnya. Dibawah ini Joyee bisa melihat dan mempraktekan 3 macam
sambal yang paling utama di tataran sunda ini, silahkan joy,,,
1. Sambal Terasi Mentah
Bahan-bahan :
4-8 buah cabai merah biasa /keriting
3 buah cabai rawit (bisa disesuaikan selera anda)
1 sendok teh terasi(belacan) matang
1/2 sendok teh garam
Gula Merah secukupnya
Cara Pengolahan :
Bahan dihaluskan, tapi jangan terlalu halus
2. Sambal Cibiuk
Bahan-bahan :
1 siung bawang putih
2 cm kencur
1 sdt terasi goreng
15 buah cabai rawit hijau
4 buah tomat hijau, potong-potong
½ sdt garam
1 sdt gula merah iris
1 buah jeruk nipis, peras airnya
3 tangkai kemangi, ambil daunnya
Selada keriting, Mentimun, Terung bulat hijau
Cara membuat :
Haluskan bawang putih, kencur, dan terasi. Tambahkan cabai rawit, tomat hijau, garam, dan gula merah, gerus kasar. Tambahkan jeruk nipis, aduk rata. Masukkan kemangi, penyet-penyet, lalu sajikan dengan lalapan.
3. Sambel Goang
Bahan-bahan :
1. 25 buah cabai rawit merah
2. 3 siung bawang putih
3. ½ sdt garam
4. Tambahkan kencur sedikit saja
Cara Membuat Sambal Goang:
1. Haluskan cabai rawit merah, bawang putih dan garam dan kencur, lalu siram dengan sedikit minyak panas.
2. Sajikan sambal goang dengan hidangan nasi panas dan lauknya, lebih mantap kalo makan dengan ikan asin peda merah !
1. Sambal Terasi Mentah
Bahan-bahan :
4-8 buah cabai merah biasa /keriting
3 buah cabai rawit (bisa disesuaikan selera anda)
1 sendok teh terasi(belacan) matang
1/2 sendok teh garam
Gula Merah secukupnya
Cara Pengolahan :
Bahan dihaluskan, tapi jangan terlalu halus
2. Sambal Cibiuk
Bahan-bahan :
1 siung bawang putih
2 cm kencur
1 sdt terasi goreng
15 buah cabai rawit hijau
4 buah tomat hijau, potong-potong
½ sdt garam
1 sdt gula merah iris
1 buah jeruk nipis, peras airnya
3 tangkai kemangi, ambil daunnya
Selada keriting, Mentimun, Terung bulat hijau
Cara membuat :
Haluskan bawang putih, kencur, dan terasi. Tambahkan cabai rawit, tomat hijau, garam, dan gula merah, gerus kasar. Tambahkan jeruk nipis, aduk rata. Masukkan kemangi, penyet-penyet, lalu sajikan dengan lalapan.
3. Sambel Goang
Bahan-bahan :
1. 25 buah cabai rawit merah
2. 3 siung bawang putih
3. ½ sdt garam
4. Tambahkan kencur sedikit saja
Cara Membuat Sambal Goang:
1. Haluskan cabai rawit merah, bawang putih dan garam dan kencur, lalu siram dengan sedikit minyak panas.
2. Sajikan sambal goang dengan hidangan nasi panas dan lauknya, lebih mantap kalo makan dengan ikan asin peda merah !
Sekilas Tentang Kuliner Bandung
Bandung, saya yang kelahiran Bandung merasa biasa biasa saja dalam
melihat "Bandung" dalam hal ini tentang Kuliner nya. Tetapi kenyataannya
Bandung Ibarat kan Ibu kota Kuliner Indonesia :) !.
Banyak sekali kuliner yang ditawarkan di Bandung ini mulai dari jajanan
kaki lima, warung, restoran kelas melati, bintang 1, bintang 5, bintang
kedjora dll hehe,, akan banyak sekali dijumpai di Bandung ini. Ada
makanan khas sunda, Indonesia, western,eastern atau pun jenis makanan
yang telah berkolaborasi antara satu dengan yang lainnya.
Pada dasarnya orang sunda sangat menyukai "Main Course" nya itu makanan
yang segar/mentah bisa dilihat dari Nasi Timbel(nasi dibungkus daun
pisang) yang lauknya yaitu bisa ayam goreng/bakar/pepes, ikan
goreng/bakar/pepes, gepuk(daging sapi yang dimasak dengan bumbu khas),
ikan asin, sayur asam, tahu, tempe dan yang utamanya 'lalapan'. Lalapan
adalah tanaman yang dikonsumsi sebagai lauk utama makanan sunda seperti :
kol, mentimun, selada, terung, daun singkong, daun pepaya dll. juga ad
pencok leunca, sayur kacang, dan tidak lupa 'Jendral' dalam menu khas
sunda yaitu Sambal! Warung atau restoran makanan sunda berlomba
menyajikan sambal dengan masing masing membawa khas daerah "sub suku
sunda" seperti garut,tasik, cianjur dll. yang menjadikan khas masing
masing. Sangat sayang jika ke Bandung tidak mencicipi makanan Utama Khas
Sunda ini!.
Orang Bandung ini sepertinya 'doyan' ngemil, bisa dilihat dengan
banyaknya jenis makanan ringan/jajanan yang khas dan menggugah selera
seperti : batagor, mie baso, mie kocok, baso tahu jika ke bandung anda
dapat mencarinya di sekitar jalan burangrang, dago, karapitan, buahbatu
(banyak sekali gerai di jalan tersebut). Ada juga Brownies( kue coklat
khas US yg dikembangkan kembali oleh orang Bandung), pisang bolen/molen(
pisang bersalut terigu ylalu di oven kan ), martabak ( rata rata
martabak dibandung enak enak ), serabi, risoles, cendol Elisabeth ( cari
daerah jalan otista ), yoghurt ( di bmc, cisangkuy ). Jangan lupa
pastry dan roti rotian yang banyak dijumpai di Bandung ada roti
sidodadi(jalan otista - dalem kaum ), rasa bakery(tamblong),
french(braga) dan masih banyak toko lainnya ( diharapkan anda mencari
tahu sendiri jika anda berada di bandung, karena akan lebih menarik ! ).
Minuman khas Bandung/ sunda pun jangan ketinggalan, selain cendol ada
juga bandrek(gula merah dan jahe), bajigur( pati kelapa dan gula) sangat
nikmat di minum pada malam hari ditemani oleh cemilan cemilan khas yang
ringan dan alami.
Ada juga jajanan 'jalanan' seperti cilok( aci di colok/ditusuk = tepung
aci di bulat bulat menyerupai baso yang dimakan dengan saus tomat dan
kecap ataupun bumbu kacang ), cireng ( aci di goreng ), cakue dan
tandemnya odading ( sepertinya merupakan makanan pembauran antara suku
china dan sunda ). Dan penganan khas dan sudah menjadi 'habit' ngemil
nya orang Bandung yaitu: Gorengan ! /fried snack/hotsnack terdiri dari
gehu(toge tahu = tahu didalamnya dimasukan tauge lalu dibalut tepung
terigu cair dan digoreng), bala bala/ bakwan ( macam macam sayuran yang
di campurkan dengan terigu lalu digoreng ), pisang goreng, tempe goreng,
comro( oncom dijero/didalam ), ubi goreng, ubi kayu/sampeu goreng,
nangka goreng, nanas goreng, peyeum goreng. Anda akan mudah menjumpai
penjual gorengan ini di jalan jalan kota maupun di komplek, perkampungan
padat penduduk.
Jika anda berjalan jalan ke lembang( +/- 20 km ke sebelah utara kota
Bandung ) anda akan banyak menjumpai penjual makanan ketan bakar( toast sticky rice) dan jagung bakar juga sate kelinci dan susu murni banyak juga di jumpai dari mulai jalan setiabudi atas hingga kota Lembang.
Mie baso dan nasi goreng sudah menjadi makanan yang sangat umum dijumpai
di Bandung ini, meskipun bukan makanan asli sunda, tetapi makanan ini
sudah mejadi 'kultur kuliner' nya lidah orang Bandung. Banyak sekali
penjual makanan ini yang dapat dijumpai di Bandung mulai dari penjaja
kaki lima, warung dan restauran.
Diseputaran kota Kembang ini (sebutan kota bandung * di artikel
selanjutnya akan dibahas tentang sebutan 'kota kembang' ) banyak juga
dijumpai warung/restauran makanan dari suku atau wilayah lain Indonesia
seperti, makanan padang, melayu, aceh, makasar, jawa, menado dll. Dan
juga makanan makanan asing seperti Jepang, Korea, Eropa, India, Thailand
dan masih banyak lagi.
Coba anda datang sendiri ke Bandung dan berburulah kuliner kuliner unik
dan khas, di kota ini apalagi jika anda orang yang penasaran yang suka
bertanya, untuk beberapa tempat penjualan makanan khas Bandung ini ada
sejarahnya yang dapat menggelitik pikiran dan juga menambah wawasan
tentang budaya, sosial, yang dll.
Selamat datang di Bandung, selamat menikmati kuliner nya yang dari waktu
ke waktu bertambah variannya karena daya kreatifitas orang Bandung yang
selalu 'update' dan unik.
Langganan:
Postingan (Atom)