Senin, 18 Februari 2013

Meteorit Hampir Menimpa WNI di Rusia

Nasional - Hari ini Pkl. 06:44 WIB
Jakarta, (Analisa). Seorang WNI ternyata berada di lokasi meteor jatuh di Chelyabinks, Rusia. WNI perempuan berinisial FD itu selamat dari tragedi itu tanpa suatu luka. Tapi apartemennya terkena serpihan meteor.
"Pecahan meteor menyebabkan kaca-kaca kompleks apartemen, tempat tinggal seorang WNI perempuan yang berinisial (FD) yang bersuami warga Rusia itu rusak. WNI tersebut selamat dan tidak menjadi korban," kata Direktur Informasi dan Media-Kemlu PLE Priatna dalam keterangannya, Senin (18/2).

Priatna mendapat kepastian kabar tersebut dari Dubes RI di Moskow Djauhari Oratmangun. Pihak KBRI pun sudah melakukan kontak dengan WNI tersebut.

"KBRI Moskow telah melakukan komunikasi telepon dengan warga yang apartemennya rusak, pasca jatuhnya meteor. KBRI Moskow terus memantau perkembangan akibat jatuhnya meteor yang telah menjebabkan sedikitnya 474 orang luka-luka," jelas Priatna.

Pada Jumat (15/2) sebuah meteor jatuh ke bumi di Rusia.Peristiwa ini menyebabkan sedikitnya 500 orang mengalami luka. Sebagian besar korban cedera ringan karena terkena pecahan kaca jendela, namun beberapa menderita luka di bagian kepala. (dtc)
Chelyabinsk, Rusia (ANTARA News) - Ledakan besar di kawasan pegunungan Ural, Rusia, dipicu oleh benda yang diidentifikasi sebagai meteorit jatuh dari langit pada Jumat waktu setempat.
"Itu pasti bukan pesawat," kata salah seorang dari regu darurat tanpa menjelaskan lebih lanjut.

"Kami sedang mengumpulkan sejumlah informasi dan belum memperoleh data mengenai korban."

Tidak seorangpun yang terluka akibat hujan meteor itu. Penduduk setempat mengatakan mereka menyaksikan benda terbakar yang jatuh dari langit di daerah Chelyabinsk dan Sverdlovsk.

Seorang pewarta Reuters di Chelyabinsk melaporkan terjadi ledakan besar di pagi hari dan merasakan guncangan di dalam gedung 19 lantai di pusat kota.

Alarm mobil berbunyi dan suara guncangan jendela terdengar di dekat kawasan. Jaringan telepon seluler sempat terganggu untuk beberapa saat.

"Dugaan awal itu akibat hujan meteor. Kami memiliki informasi tentang ledakan di langit pada ketinggian 10 ribu meter dan itu sedang dalam proses verifikasi," kata seorang petugas darurat.

Jejak dari benda jatuh dapat dilihat dari kawasan Yekaterinburg, sekitar 200 kilometer sebelah utara Chelyabinsk, kata saksi mata yang lain. (A061)
Meteorid bergerak cepat sekali karena adanya gaya grafitasi matahari. Matahari menarik meteorid dari jauh, makin lama makin cepat. Ketika sudah dekat matahari, meteorid segera di belokkan dan bergerak menjauhi matahari. Ketika Meteorid ini bergerak melewati Bumi , gaya grafitasi Bumi menarik meteorid dan masuk ke atmosfir bumi. Meteorid bertumbukan dengan partikel udara di atmosfir menyebabkan meteorid ini berpijar menjadi meteor.
Dampak Meteor Menghantam BumiMeteor yang jatuh ke Bumi bergerak dengan kecepatan yang sangat tinggi. Kecepatan rata-ratanya sekitar 10 – 70 kilometer per detik. Cepat sekali, kan? Bandingkan dengan kecepatan kereta api super cepat Shinkansen yang hanya 83,3 meter per detik atau 300 kilometer per jam. Meteor paling lama berpijar di langit sekitar 3 detik. Planet-planet terlalu jauh letaknya dari Bumi jadi tidak jatuh ke Bumi. Begitu Juga dengan asteroid, meski sangat kecil tetapi misebagian besar letaknya lebih jauh dari planet Mars. Itulah mengapa asteroid dan planet tidak jatuh ke Bumi.
Masuk ke Atmosfer Bumi
Tumbukan benda luar angkasa (meteor, asteroid, komet) ke Bumi jelas  di awali dengan masuknya benda tersebut ke atmosfer atas. Saat masuk, kecepatannya berada antara 11 hingga 72 kilometer per detik. Sudut masuknya juga beragam. Mulai dari samping (menyenggol) atau tegak lurus (menusuk) Bumi.  Yang paling mungkin adalah sudut tumbuk 45 derajat.
Tercelupnya meteor ke dalam atmosfer akan memperlambat gerakannya. Benda yang kecil akan sepenuhnya hancur karena gesekan dengan atmosfer sehingga tidak dapat menginjak tanah. Benda yang cukup besar akan mampu menerobos hingga menghantam permukaan Bumi dan menghasilkan kawah besar disertai beberapa proses yang mempengaruhi lingkungan lokal, regional bahkan global.
Pengaruh lingkungan yang dihasilkan tumbukan terkait erat dengan Energi dari meteor tersebut. Dan kita telah belajar di SMP kalau Energi ini tentulah energi kinetik dan karenanya tergantung pada kecepatan dan massa dari meteor tersebut. Bila meteor tersebut bulat, maka massa tergantung pada kepadatannya dan ukuran diameternya. Semakin cepat dan semakin besar meteor tersebut akibatnya energinya semakin tinggi dan dampaknya semakin parah. Untungnya semakin besar energi yang dimiliki meteor, semakin langka ia menabrak Bumi.
Dalam separuh perjalanannya dalam atmosfer, meteor mendapatkan geseran (drag) atmosfer yang bisa menghabisi seluruh meteor bila ukurannya kecil. Kecepatannya melambat seiring bertambah padatnya atmosfer. Tekanan stagnasi di ujung depan (wajah) meteor akan meningkat dan berusaha mengkompres meteor dari depan. Sementara itu tekanan di bagian ekor justru tidak ada sama sekali. Pada gilirannya, tekanan ini melebihi kekuatan dari meteor dan meteor mulai pecah. Bila diperhatikan baik-baik, kita mungkin melihat meteor waktu malam meletup beberapa kali dalam trayeknya. Letupan ini merupakan tahapan pelepasan satu demi satu tubuh meteor mulai dari yang paling lemah. Bagian meteor yang paling kuat dan berhasil jatuh ke tanah (meteorit) terlihat 10 kali lebih lemah daripada saat ia pecah. Saat ini masih misteri mengapa kekuatan ini tidak sama.
Jadi pada awalnya hanya ada satu meteor besar di luar atmosfer Bumi. Begitu masuk ke Atmosfer, ia berubah menjadi rombongan jemaah meteor kecil. Yang paling lemah di belakang, yang paling kuat di depan. Semakin dekat ke permukaan mereka semakin ramai. Walau begitu ukuran mereka secara total masih kurang dari ukuran awalnya, karena sebagian materi habis dan energinya juga terlepas di udara. Ada dua jenis gerombolan meteor ini, satu yang anggotanya terpencar seperti terompet bunga kembang sepatu. Tipe kedua adalah gerombolan yang terfokus ke satu titik seperti alas kerucut.
Mendekati bumi, meteor terbesar dalam rombongan ini akan mengirimkan gelombang kejutnya ke permukaan tanah. Gelombang ini adalah daerah di depan meteor dimana terjadi dekompresi antara meteor dan atmosfer. Gelombang kejut ini berlapis. Bagian terdepannya akan menghantam permukaan bumi dan dipantulkan kembali. Akibatnya, gelombang pantul ini bertemu dengan gelombang lapis kedua yang menyongsongnya. Terjadilah suara letupan yang sangat nyaring.
Menyentuh Permukaan
Kawah
Bila meteor berhasil tiba di permukaan Bumi, maka meteor tersebut akan membentuk kawah. Besarnya (diameter dan kedalaman) kawah tergantung pada kepadatan permukaan yang dihantamnya. Kawah yang dibentuk oleh meteor di batuan lebih kecil dari kawah yang dibentuk meteor yang sama jika ia jatuh di air. Tentu saja kawah yang terbentuk di air akan segera lenyap sambil mengirimkan energinya dalam bentuk gelombang air ke segala arah.
Kawah meteor dengan kawah gunung berapi beda. Kawah meteor memiliki tanda-tanda bekas mengalami tekanan sangat tinggi. Batuan di cekungan kawah yang besar akan membentuk lapisan lelehan (yang terjadi karena batuan digencet dengan sangat cepat dan kuat). Pada kawah yang lebih kecil, lelehan yang terbentuk bercampur dengan bresia.
Bola Api
Kompresi kuat di permukaan bumi yang ditimpa pada saat tumbukan meningkatkan suhu dan tekanan secara drastis di sekitar lokasi jatuhnya meteor. Bila meteor jatuh dengan kecepatan lebih dari 12 km per detik, tekanan kejut cukup besar untuk mencairkan seluruh meteor dan permukaan yang ditimpa. Bila kecepatan lebih dari 15 km per detik, sebagian bahkan menguap. Uap yang terjadi pada tekanan dan suhu sangat tinggi akan mengembang dengan cepat dan inilah bola api yang muncul saat terjadi tumbukan meteor dengan tanah.
Ukuran bola api ini tergantung energi tumbukan tersebut. Semakin besar energi tumbukan, semakin besar bola apinya. Bahan-bahan dapat terbakar bila terpaparkan oleh bola api ini. Bila anda berada dalam bola api ini, yang pertama kali terbakar adalah kulit anda, bukannya pakaian anda. Malahan, pakaian merupakan bahan yang paling sulit terbakar. Urutan dari yang pertama terbakar adalah tubuh manusia,  pohon, kertas, rumput, papan dan terakhir pakaian.
Gempa
Selain di udara, dampak tumbukan terjadi juga di tanah. Gelombang kejut yang dihasilkan oleh tumbukan menjalar dalam bentuk gelombang ke segara arah dari lokasi tumbukan. Tentunya semakin jauh energinya semakin kecil.
Lontaran
Saat penggalian kawah, material yang pada awalnya berada di dekat lokasi tumbukan akan terlontar secara parabolik menjauhi lokasi tumbukan, atau semata terseret saat terbentuknya kawah dan  menjadi bagian bibir kawah.
Letupan
Bila gelombang kejut di tanah menghasilkan gempa, di laut menghasilkan tsunami, maka di udara menghasilkan letupan. Letupan suara dari tumbukan 1 kiloton mampu meruntuhkan jembatan layang bila jaraknya 133 meter dari lokasi kejadian. Gedung bertingkat dalam radius 400 meter akan rubuh sementara bagi mereka yang berada pada radius 1.1 km, dampaknya adalah pecahnya kaca jendela.
Jatuh di Air
Tumbukan meteor justru dua kali lebih sering terjadi di air daripada di darat. Hal ini terutama karena planet bumi sendiri 2/3 nya adalah lautan. Kawah juga dapat terbentuk di dasar lautan tepat dilokasi tumbukan. Kawah ini tentunya lebih kecil daripada kawah yang mungkin terbentuk oleh meteor yang sama di darat. Hal ini karena sebelum mencapai dasar laut, meteor akan diperlambat sekali lagi oleh lapisan air dan perlambatan ini tergantung pada seberapa dalam air tersebut.
Bola api dan letupan yang muncul tidak berbeda dengan yang terjadi di darat. Air tidak berpengaruh pada dua dampak ini. Walau begitu, gempa akan lebih kecil dan semakin kecil bila air tersebut dalam.
Ada dampak lain yang unik bila meteor jatuh di air, yaitu tsunami. Sayangnya, pengetahuan kita mengenai bagaimana mekanisme terjadinya tsunami yang terbentuk oleh tumbukan meteor masih belum cukup. Akibatnya tidak jelas bagaimana dampak tsunami tersebut bagi masyarakat di pinggir pantai. Di satu pihak, ada ilmuan yang berpendapat tsunami tersebut akan lebih tinggi dari kedalaman air yang dihantam meteor itu sendiri. Di pihak lain, ada juga ilmuan yang berpendapat kalau tumbukan demikian justru membuka celah di dasar laut sehingga gelombang tsunami teredam (efek Van Dorn) dan tidak menghasilkan bahaya bagi penduduk di pantai.
Simulasi
Mari kita jatuhkan meteor raksasa di kota Bandung. Kita sendiri tinggal di Jakarta. Pembaca yang tinggal di Bandung bisa membayangkan mengungsi ke Jakarta sebentar sambil melihat meteor jatuh di Bandung.  Jangan khawatir kita akan membuat tiga kota Bandung. Dan tiga-tiganya akan kita jatuhi meteor dengan kecepatan hantam yang sama, yaitu 20 km/detik dan sudut masuknya juga sama yaitu 45 derajat.
Skenario 1 : Meteor sedang
Disini kita menggunakan meteor yang pernah menciptakan kawah Barringer di Arizona. Meteor ini memiliki diameter 40 meter  dan merupakan asteroid besi berkepadatan 8 ton per meter kubik. Ia akan jatuh di target endapan berkepadatan 2.5 ton/meter kubik di Bandung, katakanlah Cibiru
Skenario 2 : Meteor Besar
Meteor yang kita gunakan berdiameter 1.75 km. Tersusun dari batu dengan kepadatan 2.7 ton/meter kubik. Target adalah kristalin berkepadatan 2.75 ton/meter kubik di Bandung, mungkin Kopo. Meteor ini adalah meteor yang menyebabkan terbentuknya kawah Reis di Jerman.
Skenario 3: Meteor Raksasa
Ini yang memusnahkan dinosaurus di masa lalu. Diameternya 18 km. Targetnya juga kristalin.
Ukuran Meteor (km) 0.04 (besi) 1.75 18
Persentase berkurangnya kecepatan saat memasuki atmosfer 50 Tidak berkurang Tidak berkurang
Energi tumbukan (Joule) 1.3 x 1016 1.5 x 1021 1.65 x 1024
Energi tumbukan (Megaton) 3.2 3.6 x 105 3.9 x 108
Selang kejadian (tahun untuk planet Bumi) 1000 2.1 juta 460 juta
Diameter kawah (km) 1.2 (sederhana) 23.7 (kompleks) 186 (kompleks)
Radius bola api (km) Tidak ada bola api karena kecepatan tumbuk yang rendah 23 236
Waktu radiasi setelah tumbukan (detik) Tidak ada bola api 1.2 Di dalam bola api
Paparan panas (MJ/m2) Tidak ada bola api 14.8 Di dalam bola api
Kerusakan akibat radiasi panas Tidak ada bola api Luka bakar tingkat tiga (parah); banyak kebakaran Di dalam bola api, semua terpanggang
Waktu kedatangan gempa (detik) 40 40 40
Kekuatan Gempa (skala Richter) 4.9 8.3 10.4
Kekuatan Gempa (skala Mercalli) I – III VII – VIII X – XI
Waktu kedatangan awan batu (detik) Debu diblokir oleh atmosfer 206 206
Ketebalan awan batu (meter) Tidak ada 0.09 137
Diameter batu (cm) Tidak ada 2.4 Di dalam bola api
Waktu kedatangan letupan (detik) 606 606 606
Tekanan letupan puncak (bar) 0.004 0.80 77
Kecepatan angin maksimum (m/s) 0.96 145 2220
Kerusakan akibat letupan Tidak ada Bangunan kayu dan yang tidak kokoh runtuh; jendela kaca pecah; 90% pohon tumbang Hampir semua bangunan dan jembatan roboh; kerusakan dan kekacauan kendaraan; 90% pohon tumbang
*Sumber : Faktailmiah.com
 

Selasa, 08 Januari 2013

Kujang Jawa Barat



Kujang

Kujang adalah sebuah senjata unik dari daerah Jawa Barat. Kujang mulai dibuat sekitar abad ke-8 atau ke-9, terbuat dari besi, baja dan bahan pamor, panjangnya sekitar 20 sampai 25 cm dan beratnya sekitar 300 gram.

Kujang merupakan perkakas yang merefleksikan ketajaman dan daya kritis dalam kehidupan juga melambangkan kekuatan dan keberanian untuk melindungi hak dan kebenaran. Menjadi ciri khas, baik sebagai senjata, alat pertanian, perlambang, hiasan, ataupun cindera mata.

Menurut Sanghyang siksakanda ng karesian pupuh XVII, kujang adalah senjata kaum petani dan memiliki akar pada budaya pertanian masyarakat Sunda

Kujang, senjata khas Sunda

WISATA JAWA BARAT

KAWAH PUTIH

 Kawah Putih jaraknya yang cukup jauh dari kota Bandung,sekitar 2 - 3 jam, tempat ini berada di daerah Ciwidey. Pemandangannya indah, udaranya sejuk menjurus dingin. Di atas gunung yang berpasir warna putih, dan ditengahnya terdapat danau berwarna hijau, adalah suatu pemandangan yang cukup memanjakan mata. Tempat ini biasa diambil sebagai latar untuk foto pre wedding.
Tempat wisata yang indah ini pertama kali ditemukan oleh Dr. Franz Wilhelm Junghuhn seorang seorang ahli botani Belanda yang peranakan Jerman. Sebelumnya tempat ini tidak pernah disinggahi bahkan oleh penduduk setempat, karena pendedek mengangggap tempat ini angker. Baru pada tahun 1983, pihak perhutani unit III Jawa Barat membuka kawasan ini sebagai obyek wisata untuk masyarakat umum.
Dikawasan ini, pengunjung dapat menikmati berbagai keindahan alam Danau Kawah Putih seperti air panas yang muncul dicelah bebatuan yang mengeluarkan bunyi letupan2 kecil dari gelembung gelembung air yang pecah, sesambil melihat pasir yang terhampar putih, tanaman tanaman langka seperti edelweis, cantiqi, vaccinium ,,sangat indah !. Pemandangan yang terhampar memanjakan mata dan rasa sehingga kenyamanan dalam fikiran dan jiwa akan mengalir deras memunculkan ekspresi kekaguman yang jika di ekspresikan secara verbal atau pun gerak sungguh tidak akan bisa termunculkan, karena kekaguman yang membuat nyaman itu hanya akan terasa oleh pikiran dan jiwa masing masing orang yang merasakannya.

Pengunjung juga dapat melihat perubahan warna air kawah tersebut, kadang hijau kebiru biruan, kadang juga kecokltan ketika matahari memancarkan sinar terangnya. Meski demikian, warna putih adalah warna dominan air kawah tersebut begitu juga dengan warna pasir dan bebatuannya
Akses dari Bandung ke Kawah Putih ini bila ditempuh dengan angkutan umum, dapat dengan angkutan umum(angkot) atau Bisa jurusan Bandung - Ciwidey yang di terminal bis Leuwi Panjang. Bagi yang memakai kendaraan pribadi, ya tinggal langsung saja jalan ke arah ciwidey. 

Harga tiket akhir akhir ini jika libur atau hari besar sangat tinggi bisa mencapai rp. 100.000,- / orang. dari harga tiket resmi yang berkisar Rp. 20.000,- an saja. Negolah, sepertinya bisa turun joy !

Di kawasan wisata ini terdapat fasilitas fasilitas penunjang seperti mushola, toilet, area parkir yang memadai, sentra cindera mata, dan pastinya warung warung jajanan yang menjual jagung bakar dan reus, strawberi dan lainnya.

Bagi pengunjung yang ingin bermalam, tidak usah khawatir karena sepanjang jalan disekitar kawasan ciwidey trdapat Villa, Hotel, Wisma yang dapat dijadikan tempat bermalam yang nyaman dengan harga yang bersahabat. Bagi yang ingin menginap secara alami terdapat juga penyewaan tenda. Okey Joy! selamat menikmati indahnya alam Priangan,,,


Gedong Sate

GEDUNG SATE

Gedung Sate didirikan pada 27 Juli 1920, gedung ini awalnya memang dibangun sebagai pusat pemerintahan pada saat itu dimana Pemerintahan Belanda menetapkan Kota Bandung sebagai Ibukota negeri jajahannya di Indonesia. Pemilihan Kota Bandung didasarkan pada pertimbangan iklim yang cocok karena Kota Bandung begitu sejuknya ditambah pemandangan alam yang indah. Konon, iklim Kota Bandung saat ini senyaman Prancis Selatan di Musim panas.

Dengan penetapan pusat pemerintah itu, maka dibangunlah Gedung Sate atau Gouvernements Bedrijven sebutannya di masa itu dengan perencanaan yang dibuat secara matang oleh suatu tim yang diketuai Kolonel Purnawirawan V.L. Slors, beranggotakan antara lain Ir. J. Berger, arsitek muda kenamaan lulusan Fakultas Teknik Delft Nederland, Ir. Eh. De Roo dan In G. Hendriks serta pihak "Gemeete van Bandoeng"
 
Tim bertugas merencanakan dan membangun berbagai gedung perkantoran yang merupakan pindahan dari keseluruhan departemen dan instansi lainnya yang berjumlah 14 dari Batavia (Jakarta) ke Bandung, termasuk pembangunan komplek perumahan untuk menampung sekitar 1500 pegawai pemerintahan. Setelah berhasil disusun perancanaan pembangunan GB, dilakukan peletakan batu pertama gedung "GB" pada tanggal 27 Juli 1920 oleh Johana Catherina Coops, putri sulung Walikota Bandung B. Coops dan Petronella Roelofsen, mewakili Gubernur Jenderal di Batavia.
Pembangunan Gedung Sate melibatkan sekitar 2000 pekerja, 150 orang diantaranya pemahat atau ahli bongpay pengukir batu nisan dan pengukir kayu berkebangsaan Cina yang berasal dari Konghu atau Kanton. Selebihnya adalah tukang batu, kuli aduk, dan peladen yang merupakan pekerja bangunan yang berpengalaman menggarap Gedong sirap (Kampus ITB) dan Gedong papak (Balai Kota). Mereka adalah pendudukan dari kampung Sekeloa, Coblong, Dago, Gandok, dan Cibarengkok.

Selama kurun waktu empat tahun lamanya, di awal tahun 1924 berhasil diselesaikan Kantor Pusat PTT kemudian dilanjutkan dengan pembangunan induk bangunan utama GB yang tuntas dikerjakan pada September 1924 termasuk bangunan perpustakaan.

Gedung sate saat ini jika weekend ( terutama) dan Lapangan Gasibu di banjiri orang2 yg berolah raga atau sekedar mencari makanan dan barang barang khas bandung yang banyak di jajakan oleh para pedagang kaki lima .  

Mulai dari Cilok, Batagor, Nasi Liwet Baso Tahu, Timbel dan lainnya dan tidak ketinggalan Aneka Minuman yang menggugah selera ,,,Dan jangan lupa barang barang seperti Baju, Celana, Kursi, Lukisan, Pigura, berbagai macam Asesoris seperti Tas yang berkualitas distro papan atas juga tersedia,,,,hmmm Bandung,,,Maybe God had smile when created this our Beautiful City.

 

Kata Serapan dari Bahasa Belanda : Nama Makanan

Banyak kata/bahasa Indonesia yang merupakan serapan dari kata/bahasa Belanda. Tapi saya kan cerita beberapa saja yang banyak bersangkutan dengan makanan, mungkin Joyme yang nanti mau menambahkan ok !

Mas/kang/bang  beli sirup stroberi( biasanya orang indonesia bingung antara stroberi dan arbei ), jangan lupa beli es nya ya ! tanpa sadar kita mengucapkan kata serapan dari belanda, dalam bahasa Belanda es = ijs, sirup = stroop . Ada juga yang lain seperti alpukat(avocaat), sirsak(zuurzak),sardencis( sardientjes) yang merupakan kata kata yang biasa dipakai sehari hari, Mamat ! cepat ke pasar(passeur)
ada belanjaan ibu yang kurang, satu bungkus margarine(margarine), dan 2 butir kol(kool) buat bikin sop(soup) ! Eits tunggu mat, JANGAN LUPA kalo keluar pake SANDAL(sandalen) jangan bikin malu ibu.
 Well, mungkin karena Bangsa Indonesia sudah sangat lama berinteraksi dengan orang Belanda ( saya mengatakan  berinteraksi bukan dijajah ) maka kata kata, bahasa, makanan, budaya  dan lain lainnya banyak yang bercampur. Tetapi, bahasa dan kebiasaan yang merupakan jendela kebudayaan suatu bangsa banyak terasa pengaruh nya seperti kebudayaan minum teh (thee) yang sakral bagi orang jepang dan china, lalu banyak diikuti oleh orang eropa, padahal orang Indonesia sudah melakukan konsumsi teh sejak berabad abad yang lalu dan telah menjadi minuman biasa saja.
 Di Bandung, yang sejak dulu merupakan daerah yang bisa dikatakan terbuka terhadap budaya asing banyak terlihat percampuran kultur nya, mulai dari bangunan bangunannya, makanan, dan lain lainnya. Ada perkedel Bondon yang alamatnya ada di tulisan saya sebelumnya( perkedel = frikadel ) yang merupakan makanan yang mudah diterima dan umum di sajikan, sering disajikan pada masakan soto bandung. Belum lagi bistik/bestik(biefstuk) yaitu masakan daging berkuah kecap agak manis yang disajikan bersama irisan kentang, wortel(wortel),buncis(boontjes) plus dengan saus tomat(tomaat) sebagai penambah cita rasa.
 Masih banyak lagi kuliner Bandung yang terpengaruh kultur Belanda, seperti kueSus(Soes),panekuk(pannenkoek,pancake=english ), sosibrod(saucijzenbrood), pastel(pastei) yang merupakan makanan yang biasa dijumpai di Bandung.Orang Belanda yang bercita rasa cheese/milk dalam pemilihan makanan, terlihat juga dalam selera kudapan dan masakan beberapa orang bandung(terutama di perkotaan). Kue kue seperi kue keju (kastangel) yang merupakan kue kering wajib pada hari raya lebaran, lidah kucing(kattentong,kat=kucing dan tong=lidah ) yang juga kue kue "resmi" hari raya yang hampir disetiap ruang tamu pada hari lebaran di sajikan berjejeran dalam topples(stoffles) bersama kaastangel dan kue nastar, nastar adalah sama sama kue "kumpeni" lokal yaitu kue kering berisi selai(gelei) nanas(ananas).

Ada juga kata kata lainnya seperti, sosis(soucijs), puding(pudding), koki(kokkin), kopi(koffie), permen(pepermunt), biskuit(biscuit), kue Tar(Taart).
Ada juga yang terserap kedalam bahasa daerah, Dawegan(Sunda) = Kelapa Muda, tetapi terserap karena salah tanggap bahasa. begini ceritanya, ada seorang Belanda yang memerintahkan kepada seseorang anak muda : " jongere, down again that coconut ", terdengar sayup sayup dari jauh oleh orang pribumi Sunda yang terdengar hanya 'down again' yang tersamarkan.. "ooo eta teh ngaranna dawegan ceuk walanda mah nya "(ooo itu namanya dawegan kata orang belanda sih ). Jadi kata kata dawegan sampai sekarang dipakai,,  ( kebenaran cerita ini diragukan banget hehehe )

FOTO BANDUNG TEMPO DULU 

Alun alun bareto/baheula

Hotel Homan
Hotel Preanger
Jl Asia Afrika tea
jl.Bancey
Jl.Braga
Jl.Riau
Jl.Siliwangi
Viaduct/Piade cek barudak ayeunamah

Sejarah Sumur Bandung

Sumur itu berada di salah satu lokasi tepat dibelakang tempat parkir gedung PLN Distribusi JawaBarat. Keberadaanya sangat terawat bahkan airnya sering diambil oleh masyarakat yang datang berkunjung ke sumur tersebut. Sumur tersbut diberi penutup mirip mahkota kaca dan dipagari oleh tali dari kain sehingga terkesan sangat dilindungi dan di hormati. 
 Ada sejarah yang beredar dan dipercayai oleh mayarakat umum tentang legenda sumur ini, konon ketika Raden Adipati Wiranatakusumah II menancapkan tongkatnya dan keluarlah air dari lubang tancapan tersebut. Karena air yang keluar cukup deras maka di galilah dan dibuatlah menjadi sebuah sumur. Bandung yang kala itu merupakan hutan belantara merupakan daerah yang menjadi alternatif pilihan oleh Raden Wiranatakusumah II untuk dijadikan ibukota karisidenan Priangan, yang kala itu ibu kota berkedudukan di Karapyak( sekarang dayeuh kolot ) yang sering dilanda banjir luapan sungai citarum( hingga sekarang ).
Dengan pertimbangan tersebut dan juga atas dasar keinginan Gubernur Jendral Daendels(Belanda) yang menginginkan adanya kota peristirahatan bagi para petinggi pemerintahan maka di pindahkanlah ibukota priangan itu dari Karapyak ke sebuah tempat dekat dengan sumber mata air itu keluar(sumur bandung), ditandai dengan membangun sebuah pendopo di sebelah Selatan Alun Alun sekarang. Maka dari situlah dihitung berdirinya Kota Bandung.



 

Sang Hyang Tikoro

Berbicara tentang sejarah geologi Bandung, nampaknya belum lengkap jika tidak berbicara tentang Sanghyang Tikoro. Gua bawah tanah yang dialiri oleh Sungai Citarum tersebut sangatlah memukau mata dan memancing fikiran untuk selalu bersukur terhadap ciptaan NYA.
Makna Sanghyang Tikoro dalam bahasa Indonesia adalah dewa tenggorokan. Sanghyang berarti dewa sedangkan tikoro berarti tenggorokan. Sekitar 20-30 juta tahun yang lalu daerah tersebut adalah terumbu karang indah dengan kedalaman sekitar 10-20 meter. Terbentuknya gua bawah tanah tersebut membuktikan bagaimana hebatnya proses erosi yang dilakukan aliran Citarum hingga mampu melubangi batuan kapur yang keras.

Agaknya dari peribahasa Sunda cikaracak ninggang batu lila-lila jadi legog terinspirasi dari peristiwa erosi tersebut. Banyak orang percaya bahwa gua ini adalah tempat bobolnya Danau Bandung Purba. Padahal dalam buku Geowisata Sejarah Bumi Bandung yang ditulis T.Bachtiar bersama rekan-rekan dari Riset Cekungan Bandung, menyatakan bahwa bobolnya danau tersebut bukan di sini melainkan di daerah Pasir Kiara dan Pasir Larang.
 Sang Hyang Tikoro
Ada mitos yang menyebutkan bahwa bilamana seutas rambut atau sepotong lidi terbawa hanyut ke dalam Sanghyang Tikoro, maka akan terdengar jeritan yang menyayat hati dan Bandung akan kembali tergenang menjadi danau. Secara keilmuan hal itu tidak mungkin terjadi.

Tetapi secara filosofis mitos tersebut mengajarkan anak-anak Sunda untuk mencintai alamnya dengan tidak membuang apapun ke dalam sungai. Aliran sungai yang mengaliri gua tersebut dibendung terlebih dahulu oleh Sangkuriang modern di PLTA Saguling untuk menghasilkan listrik 700 MW untuk pasokan Jawa dan Bali.
Danau Bandung Purba
Sayangnya air Citarum yang mengalirinya sudah terkontaminasi oleh limbah pabrik sehingga tercium bau yang menyengat. Sebuah keadaan ironis di mana aset berharga tanah Pasundan harus berhadapan dengan kerasnya arus modernisasi industri. Oleh karena itu, dibutuhkan kesadaran manusia-manusia Sunda untuk melestarikan kekayaannya. Jangan sampai keeksotisan Sanghyang Tikoro pudar karena tergerus materi dan pragmatisme semata.

SITU AKSAN

Situ adalah bahasa Sunda dalam Bahasa Indonesia adalah Danau. Situ Aksan adalah peninggalan Danau Purba Bandung yang sering juga disebut sebagai situ hyang sebenarnya masih banyak Situ selain situ Aksan yang ditemukan di daerah Kota Bandung, tetapi akibat perubahan alam secara alamiah dan atau ketidak pedulian, kekurangtahuan serta kecerobohan pemerintah kota, sisa situ hyang lenyap ditelan pembangunan dan perluasan wilayah Kota Bandung. Sekarang tempat-tempat tersebut hampir semua hanya tinggal nama tanpa keberadaan airnya.

Banyak tempat baik di Kota Bandung maupun di daerah cekungan Bandung yang mengindikasikan asalnya merupakan tempat yang berair, sebagaimana yang dipaparkan oleh T.Bachtiar (“Mengenal Asal-muasal Nama Tempat di Cekungan Bandung”, Pikiran Rakyat, Agustus 2005) yaitu antara lain nama tempat yang menggunakan kata Situ, leuwi, Ranca, Legok, Empang, Bantar, Rawa, Dano, Muara, Parakan, Beber, Lengkong, Parung, Talaga, Teluk, Tanggeung, dan Bugel.

Salah satu sisa dan bukti sejarah keberadaan Situ Hyang yang paling monumental di Kota bandung adalah Situ Aksan (lahan situ milik Aksan) yang sampa pada awal 1970-an masih berfungsi sebagai salah satu lokasi rekreasi masyarakat Bandung.
Situ Aksan dengan pulau kecil ditengah-tengahnya yang dapat dicapai meggunaka perahu cukup terkenal pada tahun 1950-1960 sebagai tempat rekreasi. Tahun 1970-an luas Situ Aksan semakin mengecil akibat ditimbun oleh pembngunan hunian. Pada tahun 1980-1n Situ Aksan sudah merupakan kolam pemancingan dan kolam tempat itik dan angsa berenang, dan pda tahun 1990-an sudah tidak tersisa lagi, yang tinggal anya kubangan kecil saluran pembuangan air saja. Pemerintah Hindia Belanda menyebut situ aksan dengan nama Westerpark dan nama jalan ke Situ Aksan diberi nama Westerparkweg (sekarang Jl. Suryani).
Situ yang masih ada di Kota Bandung adalah Situ Emuh di Selatan Kolam Renang Karang Setra dan Situ Neglasari di Ciumbuleuit dengan luas situ yang sudah jauh mengecil.

Situ yang sekarang sudah tidak ada lagi adalah itu Bunjali di Selatan Kolam Renang Cihampelas. Nama Situ Bunjali berasal dari nama tumbuhan Jali yang dalam bahasa Sunda disebut Hanjeli, kaena disekeliling situ banyak ditumbuhi oleh tanaman tersebut. Di Lokasi Situ Bunjali sekarang sudah berdiri komplek perumahan.

Sumber:
BANDUNG Kilas Peristiwa di Mata Filatelis Sebuah Wisata Sejarah
Sudarsono Katam Kartodiwirio, Kiblat Buku Utama, 2006